Kamis, 26 Desember 2013

Persahabatan Anabaena sp. dan Azolla pinnata

             Bakteri merupakan salah satu jenis organisme yang tidak mempunyai inti sel selayaknya organisme lainnya. Ia masuk ke dalam kelompok prokariota dengan ukuran yang sangat kecil . Untuk melihat keberadaan bakteri ini, manusia mutlak memerlukan alat pembesar berupa mikroskop. Sebagai sel prokariot, bakteri memiliki struktur yang teramat sangat sederhana. Ia hanya terdiri atas kerangka sel dan juga organel-organel semisal mitokondria juga kloroplas. Bakteri bisa dijumpai di semua tempat. Misalnya di udara, air, tanah dan tempat lainnya. Selama ini bakteri selalu identik dengan penyakit. Memang ada beberapa jenis organisme ini yang bisa menyebabkan infeksi juga penyakit. Meski demikian, sesungguhnya terdapat juga beragam jenis bakteri yang menguntungkan. Seperti bakteri yang akan saya ceritakan dalam artikel ini yaitu Anabaena sp.
                   Banyak yang beranggapan bahwa Anabaena sp. ini merupakan kelompok dari ganggang hijau-biru. Akan tetapi dari beberapa bacaan didapatkan bahwa Anabaena sp. ini merupakan mikroorganisme yang termasuk dalam genus cyanobakteria filamentous, ditemukan sebagai plankton. Anabaena sp. ini merupakan bakteri yang dapat berfotosintesis. Anabaena sp. tersebar luas di habitat air tawar dan garam. Mereka, seperti anggota lain dari urutan Nostocales, memiliki spesialisasi sel yang disebut heterosis yang merupakan situs fiksasi nitrogen.
            Selama ribuan tahun sawah-sawah di Asia dapat mempertahankan kesuburannya karena masih adanya ganggang hijau biru yang dapat menambat nitrogen di sawah tersebut. Baru setelah padi varietas unggul yang sangat responsif terhadap pupuk anorganik seperti urea) banyak digunakan petani, ganggang hijau-biru mulai hilang dari sawah-sawah,
            Anabaena sp.  diketahui berperan dalam menfiksasi nitrogen, dan  Anabaena sp.  membentuk hubungan simbiosis dengan tanaman tertentu seperti pakupakuan.Terdapat satu dari 4 genera dari cyanobacteria yang menghasilkan neurotoxin,yang membahayakan margasatwa lokal seperti halnya hewan ternak dan hewan peliharaan. Spesies tertentu dari Anabaena telah digunakan dalam pertanaman padi sawah, sebagai penyedia pupuk alami yang efektif. Maka dari itu bakteri Anabaena sp. ini sangat bermanfaat dalam bidang pertanian karena dapat membantu dalam penyuburan tanah.(Tarigan, 1998)
            Heterosis terbentuk dalam filamen dari sel-sel biasa. Lokasinya dalam filamen yang khas untuk spesies, ada pula yang terletak di ujung filamen, sedangkan yang lain berada di dalamnya. Ketika amonia atau bentuk lain nitrogen habis dari lingkungan, terjadi induksi untuk pembentukan heterosis. Selama proses di mana sel dikonversi menjadi heterosis, sintesis phycobilins, pigmen antena untuk fotosintesis dihentikan. Oleh karena itu, heterosis tidak lagi mampu berfotosintesis, sehingga produksi oksigen berhenti. Karena adanya oksigen dapat menghambat fiksasi nitrogen, ini memungkinkan heterosis untuk melaksanakan fiksasi ketika nitrogenase disintesis.
          
     Azolla pinnata menyediakan tempat berlindung dan hasil fotosintesis bagi Anabaena sp. sedangkan Anabaena sp. memfiksasi nitrogen dari udara bagi Azolla pinnata. Hubungan ini menyebabkan Azolla pinnata dapat tumbuh berkembang secara vegetatif dengan sangat cepat dan mengakumulasi nitrogen dalam jumlah yang sangat besar. Kemampuan simbiosis Azolla pinnata dengan Anabaena sp. untuk mereduksi nitrogen dari atmosfer menjadi ammonia melalui enzim dnitrogenase telah dilalui dengan baik dalam lingkungan air. Simbiosis Azolla pinnata dengan Anabaena sp. terjadi pada rongga pangkal daun Azolla pinnata. Pada simbiosis ini proses penambatan N udara dilakukan oleh ganggang biru dan N yang ditambat diberikan pada tanaman Azolla pinnata. Di bagian tengah dekat pangkal pada sisi bawah daun atas terdapat rongga daun. Rongga-rongga daun tersebut dibentuk dalam lapisan epidermis. Bentuknya cekungan dan di setiap rongga daun terdapat ganggang biru. Ganggang biru yang bermukim dalam rongga daun Azolla pinnata biasanya anggota suku nostocaseae yaitu Anabaena azollae. Didalam rongga daun Azolla pinnata ganggang biru berada pada lender yang mengisi rongga tersebut. Lendir disekresikan oleh bulu-bulu yang terdapat didalam rongga (Purwoko, 2007)
Asosiasi Azolla pinnata dengan Anabaena azollae saling menguntungkan karena dapat mengikat nitrogen, sedangkan Azolla pinnata memberikan perlindungan kehidupan bagi Anabaena azollae. Penambatan nitrogen dipengaruhi oleh kandungan unsur hara tertentu dalam medium tumbuhnya dan keadaan lingkungan

Daftar Pustaka
Tarigan, Jeneng. Pengantar Mikrobiologi. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1998
Purwoko, Tjahjadi. Fisiologi Mikroba. Jakarta: Bumi Aksara. 2007

Boddey,R.M,dkk.Biological nitrogen fixation associated with sugar cane and rice.Contribution and
prospects for improvement:Plat Soil.1995
Rasti Saraswati. Bakteri Penambat Nitrogen. (http://balittanah. litbang.deptan.go.id/  
dokumentasi/ buku/pupuk/pupuk6.pdf).2012.Di akses pada hari Rabu tanggal 25 Desember 2013 pukul 15.12 WIB